Mengubah Nasib – Life Changing Series (1)

Mengubah Nasib – Life Changing Formula

Bisakah kita mengubah nasib? Maukah anda tahu kekuatan yang telah terbukti mengubah kehidupan jutaan orang? Kekuatan itu ada dalam diri kita yaitu dengan menyelaraskan semua unsur supaya semesta mendukung upaya kita merubah nasib.

Saya sering diminta member motivasi untuk mahasiswa, anak panti asuhan dan remaja-remaja yang akan menghadapi ujian nasional. Selalu saya memulai sesi itu dengan pertanyaan “bisakah kita mengubah nasib?”. Bagi yang beragama Islam tentu tahu dengan ayat yang sangat terkenal dari Surat Al-Maidah ayat 3…”dan tidak Aku akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mengusahakan sendiri..” Ayat tersebut memberikan pertanda, pertama bahwa nasib bisa diubah, dan untuk kedua merubahnya perlu usaha.

Islam juga mengajarkan pentingnya berpikir positif. Apabila kita berdoa disarankan kita berdoa dengan pikiran yang positif, karena Allah berfirman,”Aku akan mengabulkan sesuai persangkaan hambaku”. Artinya apabila kita sudah merasa nasib kita tidak bisa diubah.. yah mungkin itulah yang akan kita dapatkan.

Kita tidak bisa mengelak fakta bahwa banyak orang kaya, (bahkan termasuk terkaya di dunia) lahir dari orang-orang yang sebelumnya sangat kekurangan. Kita juga sudah diberi petunjuk bukankah banyak pasukan yang kecil bisa mengalahkan pasukan yang besar? Artinya daya upaya manusia itu luar biasa.

Apabila kita sudah sepakat bahwa nasib bisa dirubah, bagaimana cara merubah nasib. Pelajaran diatas kalau kita simpulkan adalah berpikir positif (bahwa keadaan bisa dirubah), memiliki keyakinan (prasangka baik ), berusaha keras (dan terus menerus). Orang yang berpikir positif akan cenderung bersyukur, karena merasa apa yang didapat (seberapapun itu) adalah atas kebaikan Allah SWT. Sedang orang yang berpikir negative, dia akan selalu mengeluh, meskipun nikmat yang dia rasakan adalah sangat banyak. Coba kita itung-itung, nikmat mana yang akan kita dustakan?

Tetapi pertanyaan besar kita mengapa seseorang yang berdoa, memiliki keyakinan dan telah berusaha keras nasibnya belum berubah? Bisa jadi masih ada yang salah atau kurang. Salah satunya adalah kesiapan mental orang tersebut apabila mendapatkan perubahan nasib. Kita pernah dapat cerita seseorang yang sangat miskin tetapi sangat tekun beribadah, sampai-sampai dia cepat-cepat pulang ke rumah setelah dari masjid, karena suami istri tersebut hanya punya satu sarung dan dipakai bergantian. Akan tetapi ketika dicoba dengan berbagai kenikmatan orang tersebut akhirnya lupa beribadah. Pertanyaannya siapkah kita menerima perubahan nasib?

Siapkah kita jadi orang kaya? Siapkah kita jadi pemimpin? Siapkah kita jadi orang terkenal? Apabila setiap malam kita berdoa untuk menjadi kaya, namun kita tidak menyiapkan mental untuk jadi orang kaya, bisa jadi Allah menunda mengabulkan doa kita itu. Allah sayang dengan kita, dan takut kalau kita kaya kemudian kita sombong dan lalai beribadah. Artinya kalau kita mau mengubah nasib hal yang wajib kita ubah adalah kharakter kita. Kita harus membentuk kharakter orang-orang sukses.

Kalau kita berkaca dari Nabi Muhammad SAW maka kharakter pertama yang wajib kita miliki adalah kejujuran. Kejujuran membangun kepercayaan. Orang-orang bisa sukses dan besar karena dipercaya. Banyak pengusaha menjadi kaya raya karena mereka dipercaya. Coba  mereka kehilangan kepercayaan dari customer, seketika mereka akan bangkrut. Kita tidak usah jauh-jauh mencari contoh kharakter orang sukses. Tiru Nabi Muhammad, sebagai pengusaha  sukses, guru teladan, orang tua yang bijaksana, suami  ideal dan pemimpin terhebat sepanjang masa.

Jadi mari kita rumuskan secara jelas nasib seperti apa yang kita akan jalani, beri keyakinan mendalam dalam diri kita, siapkan kharakter kita untuk menjadi sukses dan bekerja  dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkannya.

Sebagai penutup saya kutip ungkapan populer .. hati-hati dengan ucapanmu karena ucapanmu mempengaruhi pikiranmu, hati-hati dengan pikiranmu karena pikiranmu akan mempengaruhi tindakkanmu, hati-hati dengan tindakakkanmu karena tindakkanmu akan mempengaruhi kebiasanmu, dan hati-hati dengan kebiasaanmu karena kebiasaannmu akan menentukan nasibmu.

Semoga bermanfaat.

Disampaikan di  Pengajian Permata Angkatan Muda Masjid At-Tawa (AMT)

Medio Maret2013

Leave a comment